Page 14 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 14

“Itu  sangat  berbahaya,  nak.  Biarlah  orang  lain  yang

                        melakukannya.”  Ibu  terus  membujuk  Balang  Kesimbar  agar  tidak
                        pergi  menyelamatkan  putri.  Lama  mereka  terdiam,  ibu  Balang

                        Kesimbar  menarik  nafas  dalam.  Ia  tahu,  ketika  anaknya  sudah

                        bertekad  maka  sulit  membuatnya  membatalkan  niatnya.  Sama

                        seperti  pada  saat  dia  berlatih  ilmu  silat  dulu.  Ia  terus  berjuang

                        meskipun menghadapi banyak tantangan.
                               “Kalau kamu benar-benar ingin

                        menyelamatkan  putri,  ibu  akan

                        menyiapkan       ramuan      yang     akan

                        menyelamatkanmu            dari     semua

                        rintangan.  Rintangan  itu  berlapis-

                        lapis. Orang-orang sangat sulit untuk melewatinya. Bahkan ayahmu
                        juga pernah gagal. Oleh karena itulah, sampai sekarang tidak ada

                        yang  bisa  mendekati  kediaman  raksasa  itu.”  Kata-kata  ibunya

                        membuat  semangat  Balang  Kesimbar  semakin  kuat  untuk

                        membebaskan putri. Ia memiliki keyakinan kuat bahwa ia akan dapat

                        menyelamatkan sang putri. Ia berjanji dalam hati akan bersungguh-

                        sungguh menyelamatkan sang putri.
                               Ibu mengajak Balang Kesimbar untuk memasuki rumah. Ada

                        sesuatu yang akan disampaikannnya. Ini sangat rahasia. Di kamar,

                        ibunya mengeluarkan beberapa bungkusan kecil dari sebuah periuk.

                        Bungkusan  itu  ada  tiga  macam.  “Anakku,  ini  ada  beberapa

                        bungkusan  yang  bisa  membantumu  melewati  rintangan  yang  akan

                        menghadangmu.” Rasa ingin tahu Balang Kesimbar muncul, “Barang-
                        barang ini untuk apa ibu? tanyanya dengan penuh semangat.


                                                                  Perhatikanlah orang
                                                                 yang sedang berbicara
                                                                    agar komunikasi
                                                                       terjalin baik.



                                                               9
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19