Page 18 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 18

Malam  menjelang,  burung-burung  kembali  ke  sarang.

                        Mendekap  anak-anak  mereka  dalam  hangat  kasih  sayang.  Bumi
                        temaram,  beranjak  gelap  gulita.  Nyanyian  binatang  malam

                        menggantikan  alunan  alu  ibu-ibu  yang  menumbuk  padi.  Suara

                        jangkrik seperti meringkik dan katak pun ikut bersuara seolah-olah

                        tidak  ingin  ketinggalan  mengambil  bagian  dalam  paduan  suara

                        orkestra malam.
                               Balang Kesimbar bangun pagi-

                        pagi     sekali.    Matahari      belum

                        sempurna       menampakkan           diri,

                        Balang  Kesimbar  sudah  duduk  di

                        Berugak  dengan  pakaian  rapi.  Di

                        depannya ada buntalan kain yang berisi bekal dan bingkisan khusus
                        pemberian ibunya. Tatapannya mengarah pada pojok gubuk. Di sana

                        tampak bunga hutan yang ia tanam petang kemarin.

                               Ibu Balang Kesimbar datang menghampiri. Ia duduk di samping

                        anaknya  yang  masih  termenung  memandang  bunga  liar  itu.  “Apa

                        yang  kamu  perhatikan,  anakku?”  Pertanyaan  ibunya  mengagetkan

                        `Balang  Kesimbar.  “Kalau  kamu  ragu  untuk  berangkat,  jangan
                        lakukan nak.” Kali ini ibunya bersuara agak tegas meskipun lembut.

                        “Tidak  Bu,  saya  akan  berangkat  pagi  ini  juga.  Saya  hanya  ingin

                        menyampaikan sesuatu kepada ibu. “Setelah saya pergi nanti, ibu

                        harus berjanji untuk menjaga kesehatan  ibu dengan baik. Doakan

                        saya  baik-baik  saja.”  Wajah  ibu  Balang  Kesimbar  terlihat  sedih,

                        tetapi  ditahan  dengan  sekuat  hati.  Ia  harus  bisa  tersenyum  agar
                        anaknya tidak berat melangkah.



                                                               Jika ingin melakukan
                                                              sesuatu, persiapkanlah
                                                              dengan sebaik-baiknya.





                                                              13
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23