Page 24 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 24
Menjelang sore hari, perjalanan Balang Kesimbar sudah mulai
menanjak. Semakin tinggi dan terjal. Ia merasa harus beristirahat.
Ia harus mengumpulkan tenaga lebih banyak agar dapat menapaki
bukit terjal itu dengan cepat. Balang Kesimbar memilih bagian jalan
yang agak lapang agar dapat beristirahat. Ketika hendak duduk
untuk beristirahat, Balang Kesimbar teringat pesan ibunya,
“Rintangan itu akan dating pada bagian-bagian jalan yang berbukit
dan terjal. Jadi, berhati-hatilah, nak!” Ia pun menjadi lebih waspada
pada tempat semacam itu.
Baru saja balang Kesimbar duduk dan menjatuhkan badannya
di rerimbunan belukar, ia melihat ada yang bergerak-gerak dari arah
samping tempatnya duduk. Suara gerakan yang makin lama makin
cepat. Gerakan itu semakin mendekati tempatnya duduk. Balang
Kesimbar menambah kewaspadaannya. Penglihatan dan
pendengarannya dipertajam. Tatapannya semakin lincah ke bagian
yang mencurigakan itu.
Begitu Balang Kesimbar
berdiri, ular yang sangat besar telah
berada di depannya. Balang Kesimbar
kaget luar biasa. Dengan gesit Balang
Kesimbar berusaha menghindar dari
sergapan si ular, tetapi ekor ular itu mampu mencambuk betisnya.
Balang Kesimbar semakin kaget, ia segera melompat jauh sambil
terjatuh. Ia berlari kencang ke atas bukit. Si Ular dengan lebih gesit
mengejarnya. Beberapa kali ia terpental oleh kibasan ekor si ular,
tetapi ia terus berusaha. Ia terus mencoba berbagai cara
menghadapi gempuran si ular.
Waspadalah dan berhati-
hati dalam menghadapi
setiap masalah.
19