Page 30 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 30
Kali ini, ia teringat pesan ayahnya sewaktu mengajarinya ilmu
bela diri. “Perhatikan dengan seksama kelemahan dan kekuatan
lawan. Kamu harus dapat memanfaatkan setiap kelemahan lawan.
Bahkan, kamu harus dapat memanfaatkan kekuatan lawan untuk
balik menyerang. Kamu harus cerdik!” Pesan ayahnya ini, tiba-tiba
terngiang di telinga. Balang Kesimbar menjadi bersemangat lagi. Ia
akan bisa mengalahkan si Harimau dengan kecerdikan.
Ya, Balang Kesimbar harus cerdik. Ia berfikir keras. “Harimau
ini berkepala dua. Tentu dia akan kesulitan fokus pada benda
bergerak,” pikir Balang Kesimbar. Selanjutnya, Balang Kesimbar
mencoba untuk bergerak dengan lebih gesit lagi. Ia berlari dengan
cara berputar. Berputar dan terus berputar. Berputar dengan lebih
cepat. Ia tahu, karena kepala harimau itu bercabang dua, tentu akan
sulit fokus pada benda yang berputar.
Sungguh strategi yang
luar bisa. Akhirnya balang
Kesimbar bisa membuat si
Harimau kelelahan.
Sergapannya sering meleset.
Gerakannya mulai lamban.
Saat itulah Balang Kesimbar menaburkan biji cabai. Bekal terakhir
pemberian ibunya, ia tabur dengan cepat agar tidak memberi waktu
si Harimau mengumpulkan tenaga. Perlahan si Harimau hilang
kesadaran. Binatang perkasa itu tergolek lemah tak berdaya.
Berpikirlah sebelum
bertindak. Gunakan
selalu kecerdasan untuk
menyelesaikan maslah.
25