Page 34 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 34
Dengan wajah ketakutan, Putri Mustika menengok ke arah
rumah sang raksasa. “Cepatlah… sebentar lagi raksasa itu akan
bangun untuk sarapan. Aku akan menyembunyikanmu” kata Putri
Mustika dengan suara gemetar. “Jika terlihat, kamu akan
dimakannya dengan lahap. Dia sangat kejam terhadap manusia
selain aku. Sudah banyak penduduk kerajaan yang dimakannya.
Segeralah bersembunyi.” Putri Mustika memasukkan Balang
Kesimbar pada Belanga besar di ruang belakang. Ia meminta Balang
Kesimbar untuk tidak bersuara ataupun bergerak.
Tiba-tiba terdengat suara yang sangat besar memanggil Putri
Mustika. “Ambun wong anak manusie (aku mencium bau manusia).
Siapa yang berani datang menemuiku?” Suara raksasa itu membuat
Putri Mustika sangat terkejut. Sambil menggeliat raksasa itu duduk.
Dengan raut curiga dan marah, ia menatap Putri Mustika. Cepat-
cepat Putri Mustika menjawab. “Tidak ada manusia lain selain aku
di sini.” Putri Mustika mulai was-was akan keselamatan Balang
Kesimbar. Tetapi ia ingat kata Balang Kesimbar, Ia harus percaya
bahwa Balang Kesimbar akan bisa membawanya kembali ke
kerajaan.
“Baiklah, mana sarapanku.”
Raksasa itu percaya kepada
perkataan Putri Mustika. Sambil
menyantap makanannya, ia masih
terus bergumam tentang bau manusia lain selain putri di sekitarnya.
“Ambun wong anak manusie … Ambun wong anak manusie.” Tetapi,
Putri Mustika dengan cerdik menyembunyikan Balang Kesimbar.
Tetaplah yakin dengan usaha
yang dilakukan. Keyakinan
akan membawa keberhasilan
29