Page 36 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 36

Balang  Kesimbar  segera  melakukan  rencananya  setelah

                        mendapat  isyarat  dari  Putri  Mustika  bahwa  sang  raksasa  mulai
                        tertidur. Ia memagari pekarangan rumah sang raksasa dengan bambu

                        kuning.  Bambu  kuning  ini  telah  dimantra-mantra  agar  tidak  bisa

                        dilewati  sang  raksasa.  Bagian  belakang  dipagari  terlebih  dahulu.

                        Belum  setengah  terpagari,  terdengar  suara  “Ambun  Wong  Anak

                        Manusie … Ambun Wong Anak Manusie” sang Raksasa menggumam
                        terbangun. Balang Kesimbar sigap segera masuk Belanga. Senandung

                        Putri Mustika terdengar makin keras, lalu mendayu pertanda sang

                        Raksasa  kembali  tertidur.  Proses  pemagaran  dilanjutkan.  Balang

                        Kesimbar  melakukannya  dengan  lebih  cepat.  Mantra  terus

                        dilantunkan  “Segenter  due  genter,  lepang  kolo  jari  sesat,

                        termutermuter… termutermuter… tameng muter.” Sebelum malam
                        hari, halaman belakang telah selesai dipagari.

                               Sang  Raksasa  terbangun.  “Ambun  wong  anak  manusie  …

                        Ambun  wong  anak  manusie.”  Dia  terus  saja  menunjukkan

                        kecurigaannya tentang keberadaan manusia lain selain sang putri.

                        Putri  Mustika  tidak  kalah  akal,  didampinginya  terus  sang  Raksasa

                        agar yakin bahwa bau manusia itu adalah bau dari sang putri.
                                                               Jantung  Putri  Mustika  hampir

                                                        copot  karena  sang  Raksasa  tiba-tiba

                                                        berjalan  menuju  kamar  belakang.  Sang

                                                        Raksasa  terus  berjalan  ke  kamar

                        belakang dan hendak menuju halaman belakang. Ia berpikir keras,

                        bagaimana  cara  menghentikan  agar  sang  raksasa  tidak  sampai  ke
                        halaman belakang. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak mau

                        menyerah begitu saja.
                                                          Teruslah berusaha agar
                                                           berhasil. Jangan cepat

                                                        menyerah. Tetaplah tenang
                                                        dalam menghadapi masalah.



                                                              31
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41