Page 41 - BALANG KESIMBAR_OK
P. 41
Raja memerintahkan utusan untuk menjemput ibunda Balang
Kesimbar. Ibunda Balang Kesimbar bahagia bercampur haru.
Dipeluknya Balang Kesimbar dengan erat. “Ibu sangat takut kamu
tak kembali. Bunga yang kamu tanam sempat layu. Ibu sudah
berpikir bahwa kamu telah mati diterkam oleh binatang-binatang
itu. Doa ibu tak henti-hentinya agar kamu kembali bersama putri.”
Lama Balang Kesimbar dan Ibunya berpelukan. Mereka saling
menangisi. Tampak jelas, Ibu dan anak yang saling menyanyangi,
saling mempercayai (saling saduq), saling menasihati (saling
peringet), dan saling memberi (saling perasaq). Keyakinan dan
kepercayaan seorang Ibu terhadap putranya. Akhirnya, dibayar
dengan keberhasilan putranya. Sungguh suasana yang mengharukan.
Sang ibu seperti enggan melepaskan dekapannya. Ia takut ditinggal
lagi oleh putranya. Si anak juga lekat dalam dekap ibunya. Ia juga
tak ingin melepaskan pelukan sang ibu. Raja dan rakyat ikut terharu
menyaksikan pertemuan sang ibu dan si anak.
Suasana bahagia
menyelimuti seluruh
kerajaan. Balang Kesimbar
sudah memenuhi janjinya
kepada sang ibu, juga
tanggung jawabnya sebagai
warga kerajaan. Sang Raja siap memenihi janjinya kepada Balang
Kesimbar. Sang raja akan mengawinkan Putri Mustika dengan Balang
Kesimbar serta akan menjadikannnya raja saat usianya telah
mencukupi.
Janganlah pernah
mengingkari janji. Setiap janji
harus ditunaikan.
36